Tawakal kepada Allah ________________________________________ Katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang nyata". (Qs Al Mulk: 29) Kaum muslimin yang dirahmati Allah, mari kita merenung sejenak peristiwa hari-hari belakangan ini negeri kita terus dyimpa berbagai bencana. Kita disibuk dengan berbagai ancaman bencana seperti puting beliau, gelombang pasang, tanah longsor banjir, meletusnya gunung berapi, serta berbagai bencana yang susul menyusul. Suasana penuh kekuatiran menyelimuti disekitar kita, ditambah lagi dengan isu-isu tambahan yang cukup mencekam. Jika ada manusia yang kurang iman maka disinilah peluang setan membelokan keyakinan. Setan berbisik bencana dapat dicegah dengan janur kuning atau benda-benda yang ditanam di depan rumah. Atau adakan berbagai kegiatan ssajian sekaligus sebagai sarana untuk memohon kepaa Allah Swt. Anehnya, banyak orang yang mengaku beriman yang berikrara dengan kalimah syahadat ikut serta melakukannya, pada hal ini perbuatan syirik yang tidak dapat Di dalam Qur’an iman dan tawakkal selalu disebutkan secara berpasangan seperti ayat diatas “kami beriman kepada-Nya dan kepadaNyalah kami bertawakal” Bertawakkal salah satu tanda bagi Muslim yang kuat dalam keimanannya. Dia meyakini setiap peristiwa adalah kehendak Allah dan sekaligus memenuhi hak Tuhan nya, dan berupaya mengatasi kesulitan hidupnya dan menyerahkan hasilnya sebagaimana yang dikehendaki Allah. Sebab Allah Swt lebih mengetahui kebaikan dan manfaatnya setiap peristiwa/musibah yang ditimpakan. Tawakkal kepada Allah berdampak luas bagi kehidupan seorang Muslim. Ia akan senantiasa diliputi ketenangan, keamanan dan kelapangan. Terbebas dari dampak kehidupan sosial, seperti kegelisahan, ketergesaan. Alam pikirnya senantiasa tenang serta roman mukanya memancarkan kedamaian dan kebahagiaan. Dengan bersandar hanya kepada Allah, ia memiliki keyakinan bahwa Dialah yang mencegah segala bencana dan mara bahaya, karena dia menjadi Wakilnya. Allah Swt berfirman : "Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka dia akan mencukupinya". (Qs Ath Thalaaq: 3) Sebagai lambang orang beriman yang bertawakkal kepada Tuhan, mereka senatiasa mengekpresikan ketaatan mereka dengan jelas dan terang. Dari dalam hati mereka mengatakan,Cukuplah bagi kami Allah sebaik-baik wakil . Kisah para nabi dapat menjadi pelajaran bagi kita bahwa dengan tawakal yang benar Allah akan menolongnya. Nabi Ibrahim ketika akan dibakar oleh kaumnya dia bertawakal kepada Allah dengan ikhlas dan menyebut Cukuplah bagi kami Allah sebaik-baik wakil, kemudian api menjadi dingin dan ia selamat. Hal demikian juga dialami oleh nabi Muhammad Saw beserta orang-orang beriman saat mereka menghadapi ancaman musuh, orang-orang musyrik dan menyebut. Cukuplah bagi kami Allah sebaik-baik wakil, Peristiwa tersebut direkam dalam Al Qur’an, Allah Swt berfirman : (Yaitu) orang-orang yang menta’ati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. Maka mereka kembali dengan ni`mat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar (QS Ali Imran 173-174) Arti bertawakkal kepada Allah yaitu senantiasa memohon pertolongan Nya atas penguatan iman untuk mendapatkan kemenangan dan kemuliaan. Dimana dia hanya menyerahkan diri serta memohon kepada Allah. Tidak memohon kepada selain-Nya dan hanya takut kepada-Nya. Untuk pengawasan serta penjagaan dirinya, ia bersandar hanya kepada Allah Swt, sebab Dia Yang Maha Kuasa. Iapun menyandarkan keamanan serta keselamatan hanya kepada Nya. Bagaimanapun seseorang tidak akan mendapat musibah kecuali sudah ditetapkan Allah. Iapun tidak dapat menggapai suatu manfaat kecuali yang telah ditetapkan-Nya. Jika seorang mukmin yang bertawakkal maka ketika musibah datang dia meyakini bahwa musibah adalah bagian dari takdir yang tidak dapat ditolak dan tak dapat digapai. Rasulullah memberi tununan tentang ketetapan Allah, beliau bersabda , “Ingatlah Allah, maka engkau akan menemukan Dia di depanmu. Kenali Allah pada waktu suka, niscaya Dia akan mengenalimu pada waktu engkau dalam kesulitan. Dan ketahuilah bahwa sesuatu yang terlepas darimu itu tidak akan pernah mengenaimu, dan sesuatu mengenaimu tidak akan terlepas darimu. Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran dan bahwa kemudahan itu bersama kesulitan dan kerumitan bersama kelapangan." Tawakkal bukan berarti diam tanpa usaha, tawakkal sejati adalah jika seseorang melakukan upaya dengan penuh kesungguhan. Lantas menyerahkan semua perkaranya kepada Allah Swt. Dalam suatu kisah, seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw, dan hendak membiarkan untanya di depan pintu masjid tanpa mengikatnya, lantas bertanya, Wahai Rasulullah, apakah saya mesti mengikatnya lantas bertawakal ataukah membiarkannya dan bertawakal. Nabi Saw menjawab, “Ikatlah unta itu lantas bertawkakal". (HR Tarmidzi). Untuk keselamatan kita semua ikuti anjuran hadits ini. Dari Abu Darda, Nabi saw bersabda, ia berkata. Barangsiapa berkata setiap hari ketika memasuki waktu pagi dan waktu sore : Hasbiyallahu la ilahaa illa huwa alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil adzhiim. (Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki arasy yang Agung). 7X Insya Allah akan mencukupinya dalam hal-hal yang menyulitkan baik urusan dunia dan akhirat. Tawakkal adalah sikap hidup muslim yang mempunyai dampak positip dalam kehidupannya sehari-hari ia tidak pernah takut dan gentar menghadap situasi apapun dimanapun. Itulah anda dan saya yang telah berikrar:“Tiada Tuhan Selain Allah an Muhammad itu Rasul Allah” sdn2borokulon.wordpress.com
Sabtu, 09 April 2011
Langganan:
Postingan (Atom)