BERANDA

Kamis, 29 November 2012

TEOREMA PYTHAGORAS BANGSA CINA KUNO




TEOREMA PYTHAGORAS BANGSA CINA (KUNO)
Mari kita cermati pencapaian bangsa Cina (kuno) dalam hal matematika, khususnya tentang teorema Pythagoras. Sebelum menulis lebih lanjut tentang teorema Pythagoras bangsa Cina (kuno), perkenankan saya untuk sekedar mengingatkan kembali tentang teorema Pythagoras, yaitu:
 
c2=a2 + b2
Teorema Pythagoras sebetulnya tidak ditemukan oleh Pythagoras, melainkan sudah ditemukan oleh matematikawan-matematikawan dari India, Yunani, Cina dan Babilonia. Pemberian nama “Pythagoras” untuk teorema tsb hanyalah karena Pythagoras-lah yang pertama kali mampu membuktikan kebenaran umum dari teorema tsb secara matematis. Sekarang kita mungkin sudah familiar dengan berbagai macam versi pembuktian teorema Pythagoras, tetapi mari sejenak kita lihat bagaimana bangsa Cina (kuno) membuktikan teorema Pythagoras. Pada periode antara 300 SM dan 200 M, bangsa Cina sudah menemukan dan membuktikan teorema Pythagoras.
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh bangsa Cina (kuno) lebih pada “menunjukkan”, bukan “membuktikan” karena pembuktian versi mereka tsb tidak bisa digeneralisasikan. (Ingat pembuktian teorema Pythagoras yang berlaku general pertama kali dilakukan oleh Pythagoras). Bangsa Cina “membuktikan” teorema Pythagoras secara konstruksi visual dengan bantuan gambar. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut, tetapi sayangnya pada teks asli tidak terdapat penjelasan mendetail tentang pembuktian tsb.
Pembuktian di atas sebenarnya “hanya sekadar” menunjukkan kalau “Azure” dan “Red” jika digabungkan akan membentuk suatu persegi baru, yaitu persegi dengan panjang sisi sama dengan panjang hypotenusa (sisi miring) segitiga siku-siku. Ternyata jika bagian-bagian “Red remove (a dan b)” dan “Azure remove (c)” jika “dipotong” dan “ditempelkan” pada bagian “Red enter dan Azure enter” (a’, b’ dan c’) bisa membentuk suatu persegi dengan panjang sisi sama dengan panjang hypotenusa (sisi miring) siku-siku.
Apa yang dilakukan bangsa Cina (kuno) tsb sebenarnya kira-kira sama dengan pembuktian sederhana akan jumlah besar sudut pada segitiga (Euclidian) sebesar 180o, seperti terlihat pada gambar di bawah:
Tapi benarkah apa yang dilakukan oleh bangsa Cina (kuno) tsb tidak bisa digeneralisasikan karena hanya berdasarkan permainan konstruksi saja? Mengingat tidak ada penjelasan mendetail pada teks aslinya maka mari sama-sama kita telusuri pembuktian tsb. Untuk mempermudah pembahasan selanjutnya, maka saya gambar ulang konstruksi gambar asli dari bangsa Cina tsb.
Untuk bisa meng-generalisasi-kan pembuktian tsb, maka kita harus bisa membuktikan secara matematis kalau segitiga A4C4O3 = segitiga B1C1O1; segitiga A1A2C4 = segitiga B3C3O2 dan segitiga B2B3O1= segitiga C3O2O3.
Karena pembuktian ketiga kesamaan bagian tsb mirip maka saya buktikan salah satunya saja, yaitu segitiga A1A2C4 = segitiga B3C3O2.
  1. Garis A1A2 sejajar dengan garis A3A4 dan kedua garis tsb dipotong garis C1C4 sehingga sudut A1A2C4 = sudut C4ZA4.
  2. Garis C1C4 sejajar dengan garis C2C3 dan kedua garis tsb dipotong garis A4C2 sehingga sudut A4C2C3 = sudut C4ZA4.
  3. Dari dua langkah di atas maka terbukti kalau sudut A1A2C4 = sudut A4C2C3.
  4. Secara analog kita akan mendapatkan sudut A1C4A2 = sudut O2C3C2.
  5. Panjang sisi A2C4 = panjang sisi C2C3.
  6. Karena kedua segitiga tsb memiliki ukuran sudut yang sama dan salah satu panjang sisinya sama maka kedua segitiga tsb kongruen, yaitu sama bentuk dan ukuran alias segitiga A1A2C4 = segitiga B3C3O2.
Secara analog kita akan bisa membuktikan kalau segitiga A4C4O3 = segitiga B1C1O1 dan segitiga B2B3O1= segitiga C3O2O3. Oleh karena itu kita bisa membuktikan kalau ternyata apa yang dilakukan bangsa Cina (kuno) memang benar-benar sebuah pembuktian yang bisa digeneralisasikan.


Selasa, 29 Mei 2012

GETARAN ENERGI

Getaran Energi
Getaran energi terasa bersentuhan atau menerpa tubuh Anda. Energi bisa terasa lembut dan halus, bisa pula terasa kuat terasa menusuk. Namun semua itu tidak dapat dijadikan patokan apakah suatu energi bersifat positif atau negatif. Namun ada kunci sederhana, jika energi datangnya dari samping tubuh, dari belakang, dari atas atau dari bawah justru energi itu bersifat positif artinya baik untuk diri kita. Tetapi jika energi itu menerpa dari arah depan Anda, biasanya energi negatif, atau buruk untuk diri kita. Seperti halnya karakter santet, tenung, guna-guna, meskipun saat mendekat bisa saja datang dari belakang rumah, samping, atau pun dari atas rumah. Tetapi pada saat serangan merasuk ke dalam tubuh selalu melalui arah depan tubuh korban. Bagi yang memiliki tingkat kepekaan yang cukup sensitif, getaran energi mudah dirasakan dan dibedakan dari mana sumbernya dan berasal dari sebangsa apa. Apakah tergolong energi alam (natural energy), energi leluhur (supernatural energy), atau berasal dari energi lêlêmbut, jim priprayangan (khodam atau préwangan). Atau malah berasal dari inner power (tenaga dalam) seseorang yang berada tidak jauh dari mana Anda berdiri. Semakin intens berlatih Anda akan semakin mudah membedakan dari mana suatu energi berasal. Tulisan ini bermaksud mempermudah Anda untuk belajar mengembangkan kepekaan dan kemampuan mendeteksi suatu energi metafisis.